20 Juni 2009

PEMBUKAAN LAPANGAN USAHA

Problem kita saat ini adalah kemiskinan yang disebabkan pengangguran dan rendahnya produktivitas bangsa ini. Kedua masaalah ini hanya dapat ditanggulangi dengan membuka lapagan usaha industri baru yang akan berdampak positif terhadap ketersediaan lapangan kerja.
Ada dus cara pengembangan lapangan usaha yaitu pembentukan konglomerat yang akan memberi lapangan kerja dan pengembangan usaha industri kecil.
Indonesia sebuah negara yang masih belum berkembang industrinya sebaiknya mengembangkan industri kecil sebanyak banyaknya dulu, kemudian industri kecil yang banyak ini, disamping langsung dapat menyediakan lapangan kerja, juga akan menjadi inkubator lahirnya industri yang lebih besar. Banyaknya industri kecil akan mempermudah merajut kerja sama antara usaha industri besar dan industri kecil dalam bentuk sub kontraktor dalam usaha menekan biaya produksi
Masaalahnya sekarang, bagaimana membuka lapangan usaha industri kecil sebanyak mungkin.
Ada tiga aspek dalam usaha membuka usaha industri kecil ini:
1.Memilih industri kecil yang akan dikembangkan
2. Pendekatan pengembangan
3. Cara pengembangan

1. Memilih macam industri kecil yang akan dikembangkan.
Revolusi industri telah mengantarkan dunia ini kedalam perubahan yang spektakuler dimulai dari Inggeris pada pertengahan abad XVIII. Sebelumnya rata rata pendapatan perkapita dunia sebesar 600 dollar yang telah berlangsung berabad abad. Revolusi industri telah mengubah besaran rata rata pendapatan per kapita dunia sekitar 10 kali lipat hanya dalam waktu 250 tahun, dari 600 dollar pada tahun 1750 menjadi 6000 dollar pada tahun 2000.
Kenapa terjadi perkembangan spektakuler ini?
Revolusi industri antara lain telah mengubah cara pelaksanaan industri dari cara lama menjadi cara moderen atau dengan kaca mata sekarang mengubah dari cara primitif ke cara moderen.
Sebelum revolusi industri, kegiatan industri hanya mengenal industri kerajinan yang bertumpu pada kompetensi manusia dalam berproduksi, seperti membuat tembikar, menenun kain. Revolusi telah berhasil memindahkan kompetensi berproduksi dari kompetensi manusia ke kompetensi mesin. Pemindahan ini menjadikan industri kerajinan menjadi primitif.
Dahsyatnya dampak pemindahan kompetensi ini dapat dilihat dari kalimat dibawahini:
Manusia tidak dapat terbang, tetapi mesin buatan manusia dapat menerbangkan manusia sampai ke bulan.
Industri yang mengandalkan kompetensi yang moderen ini disebut industri manufaktur.
Kelemahan industri handicraft yang primitif terletak pada kapasitas yang rendah, jenis produk yang terbatas, penciptaan nilai tambah yang rendah dan yang paling mematikan adalah sulitnya pemasaran, karena keputusan memproduksi ditentukan oleh apa yang dapat dibuat dan bukan apa yang dibutuhkan pasar. Berapa banyak orang yang akan membeli gagang keris yang indah, atau berapa banyak orang akan membeli keranjang anyaman rotan, mebel dari kayu kelapa yang diukir, dibandingkan dengan kebutuhan akan handphone, komputer, sepeda motor, mobil?
Kalau kita ingin maju, tatapikir kita harus segera berubah ke cara moderen dalam bidang
industri.
Di negara maju industri handicraft telah dipindahkan dari ranah ekonomi ke ranah kebudayan, kesenian dan pendidikan. Untuk ranah ekonomi mereka telah menetapkan menggunakan cara moderen yaitu cara manufaktur.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah: kita akan memilih industri manufaktur untuk jadi lapangan usaha indsutri kita dan bukan industri handicraft.

2. Pendekatan pengembangan.
Diatas kita telah memilih cara moderen untuk dijadikan metode pendekatan.
Untuk dapat menghayati cara moderen ini sebaiknya kita mngikuti ilustrasi kedahsyatan cara moderen di bawah ini.
Hanya dalam waktu lima tahun, ada seratus limapuluh juta orang Indonesia manjadi mampu ber sms, tanpa ada pelatihan khusus untuk itu.
Ini terjadi karena jasa dari adanya handphone. Dalam proses pemberdayaan ini, handphone berfungsi sebagai modul. Modul ini terdiri atas tiga unsur, pertama unsur hardware yaitu handphone itu sendiri. Kedua, berupa software yaitu kemampuan handphone itu mengirim sms, dan ketiga adalah program yaitu aturan yang harus diikuti step by step agar sms ini dapat terkirim. Tiga unsur ini menjadi nyawa dari modul tersebut.
Belajar dari ceritera di atas, maka jika ingin memberdayakan orang berilah dia modul. Seseorang diberi modul berupa mesin fotocopy akan mudah membuka warung jasa fotocopy. Seseorang diberi alat pengering akan dapat membuka usaha pengeringan yang saat ini menjadi problem nasional yang belum terurus. Kalau paradigma modul ini sudah melekat pada pikiran kita, akan mudah buat kita untuk mengembangan industri kedepan karena, pabrik itu adalah kumpulan modul modul yang diarahkan membuat produk yang komponen pembangun produknya banyak.
Bukankah modul modul ini sudah banyak beredar sekarang ini?
Betul sekali, namun modul modul tersebut didesain untuk kepantingan pembuat modul untuk memandu kita jadi konsumen produk mereka. Kita harus mendesain modul kita sesuai dengan kebutuhan kita karena hanya kita yang tahu. Selama inikita berdansa dengan lagu orang lain, bukan dalam lagu kita sendiri.

3. Cara pengembangan.
Kita harus mendesain modul modul kita sesuai dengan kebutuhan riil kita.
Modul modul ini harus dimiliki oleh calon usahawan, sebagai modal usaha. Pemilikan modul ini dapat dipermudah dengan meniru penjualan sepeda motor. Sepeda motor yang cost center saja laku keras apalagi modul yang profit center.
Seluruh instansi pemerintah yang berkaitan dengan teknologi, perindustrian, penelitian dan perguruan tinggi difokuskan menjadi sebuah kesatuan aksi untuk menyediakanmodul modul yang dibutuhkan. Kewajiban pemerintah membantu swasta untuk menndapat modul dan memilikinya danbiarkan sistim yang akan bekerja seperti contoh sms diatas.
Selamtmemakmurkanbangsa.

Tidak ada komentar: